BGN Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis, Ajak Pemkot Yogyakarta Perkuat Pengawasan
beritagram.web.id Badan Gizi Nasional (BGN) melaksanakan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah, termasuk di Kota Yogyakarta. Evaluasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa program nasional tersebut berjalan dengan baik, tepat sasaran, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Dalam evaluasi tersebut, BGN menyoroti beberapa aspek penting, mulai dari standar kebersihan penyedia makanan, hingga pengawasan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi. Langkah ini diambil menyusul adanya sejumlah catatan terkait pelaksanaan teknis di lapangan, termasuk laporan dugaan keracunan yang sempat muncul di beberapa lokasi.
BGN Tegaskan Pentingnya Pengawasan Lapangan
Deputi BGN menegaskan bahwa pengawasan di tingkat daerah menjadi kunci keberhasilan program Makan Bergizi Gratis. Ia menjelaskan bahwa Pemkot Yogyakarta harus ikut aktif memastikan setiap penyedia makanan memiliki sertifikasi laik higiene dan sanitasi (SLHS) sebelum beroperasi.
“Program ini adalah bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan. Karena itu, pelaksanaannya harus benar-benar memenuhi standar kesehatan,” ujar perwakilan BGN dalam sesi evaluasi bersama Pemerintah Kota Yogyakarta.
Ia menambahkan, setiap SPPG yang tidak memenuhi syarat kebersihan dan standar pengolahan makanan akan ditutup sementara hingga dilakukan perbaikan. Tindakan ini dianggap perlu untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG.
Pemkot Yogyakarta Siap Laksanakan Arahan
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyambut baik evaluasi yang dilakukan BGN. Ia menyebut, langkah ini dapat membantu pemerintah daerah memperbaiki sistem pengawasan di lapangan dan memastikan kualitas program tetap terjaga.
Menurut Hasto, pertemuan tersebut memberi penjelasan lebih rinci kepada jajaran Pemkot Yogyakarta, Polresta Yogyakarta, dan Kodim 0734 Yogyakarta mengenai pelaksanaan teknis program MBG serta peran masing-masing lembaga dalam pengawasan.
“Dari hasil pertemuan, kami semakin jelas memahami bagaimana peran daerah dalam memastikan keberhasilan program ini. Kami akan menegakkan disiplin di setiap SPPG agar higienitas dan kualitas makanan terjamin,” kata Hasto.
Ia juga menegaskan bahwa Pemkot siap melaksanakan seluruh arahan BGN, terutama dalam hal peningkatan disiplin dan penegakan aturan terhadap SPPG yang belum memenuhi standar.
Penegakan Disiplin dan Standar Kesehatan
Hasto menilai bahwa ketegasan BGN terhadap pengawasan program MBG merupakan langkah tepat. Ia menyebut Dinas Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki kewenangan untuk melarang sementara operasional SPPG yang belum memiliki izin atau tidak memenuhi kriteria laik sanitasi.
“Pak Deputi mempertegas bahwa Dinas Kesehatan dan BPOM boleh menutup sementara SPPG yang belum layak. Saya mendukung langkah ini karena kita ingin benar-benar menegakkan disiplin,” tegasnya.
Menurut Hasto, penegakan aturan bukan untuk menghambat, melainkan untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan bagi masyarakat. Ia juga menilai kebijakan ini bisa mendorong penyedia makanan untuk lebih memperhatikan aspek kebersihan dan kualitas gizi.
Dampak Ekonomi Program MBG
Selain aspek kesehatan, program Makan Bergizi Gratis juga memiliki dampak ekonomi yang positif bagi masyarakat. Melalui program ini, banyak pelaku usaha kecil di sektor kuliner, seperti katering dan pedagang lokal, ikut terlibat sebagai penyedia makanan bergizi.
Hasto menjelaskan bahwa program ini tidak hanya membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan gizi, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal. “Program MBG ini memberikan multiplier effect. Selain meningkatkan gizi anak-anak dan masyarakat kurang mampu, juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku UMKM,” ujarnya.
Pemkot Yogyakarta berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara aspek kesehatan dan pemberdayaan ekonomi melalui sinergi antarinstansi serta partisipasi masyarakat.
Sinergi Pemerintah Pusat dan Daerah
Kerja sama antara BGN dan Pemkot Yogyakarta menjadi bukti nyata pentingnya sinergi lintas sektor dalam pelaksanaan program nasional. BGN bertugas memberikan panduan dan supervisi, sementara pemerintah daerah menjadi ujung tombak implementasi di lapangan.
Selain itu, peran aparat keamanan seperti Polresta dan Kodim Yogyakarta turut dibutuhkan untuk memastikan kelancaran distribusi bahan makanan, serta menjaga keamanan selama pelaksanaan program.
Langkah kolaboratif ini diharapkan mampu memperkuat transparansi dan akuntabilitas, sehingga masyarakat mendapatkan manfaat maksimal dari program MBG.
Fokus pada Edukasi dan Pencegahan
BGN juga menggarisbawahi pentingnya edukasi tentang gizi seimbang dan kebersihan pangan bagi masyarakat dan pengelola SPPG. Edukasi ini dinilai penting agar kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola makan sehat semakin meningkat.
Selain itu, program pelatihan bagi tenaga pengelola makanan juga akan ditingkatkan. “Kita tidak hanya ingin menyalurkan makanan bergizi, tapi juga membangun budaya hidup sehat di masyarakat,” kata perwakilan BGN.
Pemkot Yogyakarta menyatakan akan mendukung upaya edukatif ini melalui Dinas Kesehatan dan lembaga pendidikan setempat, agar kesadaran gizi tumbuh sejak usia dini.
Komitmen untuk Program yang Berkelanjutan
Baik BGN maupun Pemkot Yogyakarta sepakat bahwa program Makan Bergizi Gratis harus dikelola secara berkelanjutan dan transparan. Dengan pengawasan ketat, penegakan standar kebersihan, dan kerja sama lintas lembaga, program ini diharapkan dapat terus memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
Hasto menutup pertemuan dengan pesan optimistis. “Kami di Yogyakarta siap menjalankan program ini dengan disiplin tinggi. Bukan hanya untuk memenuhi target, tetapi untuk benar-benar menyehatkan masyarakat,” katanya.
Kesimpulan
Evaluasi yang dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi langkah penting untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan bagi masyarakat. Dengan dukungan Pemerintah Kota Yogyakarta, program ini diharapkan semakin efektif dalam mengatasi masalah gizi sekaligus memberdayakan ekonomi lokal.
Melalui koordinasi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, BGN bertekad menjadikan MBG sebagai contoh sukses program nasional yang tidak hanya menyehatkan tubuh, tetapi juga menyejahterakan bangsa.

Cek Juga Artikel Dari Platform iklanjualbeli.info
