BBM Diduga Bercampur Air, Kendaraan Mogok di Lamongan
Kendaraan Mogok Massal Picu Kepanikan Warga
Jagat media sosial dihebohkan dengan beredarnya video sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di SPBU Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Insiden tersebut terjadi pada malam hari dan langsung memicu keresahan warga, khususnya para pengendara yang mengandalkan kendaraan bermotor untuk aktivitas harian.
Dalam video yang viral, tampak beberapa pengendara sepeda motor mendatangi SPBU dengan nada emosi. Mereka menunjukkan cairan dari tangki kendaraan yang dituang ke dalam botol plastik. Cairan tersebut terlihat terpisah antara warna putih keruh dan cairan hijau yang mengapung di permukaan, memunculkan dugaan kuat bahwa BBM tercampur air.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah kendaraan mendadak mogok tak lama setelah meninggalkan SPBU. Mesin mati, tarikan berat, hingga kendaraan tidak bisa dihidupkan kembali menjadi keluhan utama para korban.
SPBU Hentikan Sementara Penjualan Pertalite
Menanggapi situasi yang semakin memanas, pihak pengelola SPBU Babat mengambil langkah cepat dengan menghentikan sementara penjualan BBM jenis Pertalite. Operasional SPBU tetap berjalan, namun hanya melayani pengisian Solar untuk kendaraan diesel.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk antisipasi agar tidak semakin banyak konsumen yang terdampak. Pihak SPBU juga menyatakan siap bekerja sama dengan aparat kepolisian serta pihak terkait untuk mengungkap penyebab pasti insiden tersebut.
Polisi Turun Tangan Lakukan Penyelidikan
Aparat kepolisian dari Polres Lamongan bergerak cepat menindaklanjuti laporan masyarakat. Pada Rabu malam, tim dari Satreskrim Polres Lamongan bersama Unit Reskrim Polsek Babat mendatangi lokasi SPBU guna melakukan pemeriksaan langsung.
Kasi Humas Polres Lamongan, Ipda M. Hamzaid, membenarkan adanya pemeriksaan menyeluruh terhadap fasilitas SPBU, termasuk tandon pendam BBM. Dari hasil pengecekan awal, ditemukan indikasi adanya air di dalam tandon Pertalite.
“Pemeriksaan menggunakan pasta air menunjukkan ketinggian air sekitar delapan sentimeter di dasar tandon. Ini menguatkan dugaan adanya campuran air pada BBM,” jelasnya.
Meski demikian, pihak kepolisian menegaskan bahwa kesimpulan tersebut masih bersifat sementara. Sampel BBM telah diamankan dan akan diuji lebih lanjut oleh tim ahli untuk memastikan penyebab pasti kontaminasi.
Diduga Air Masuk Lewat Rembesan Hujan
Salah satu dugaan awal yang mengemuka adalah masuknya air hujan ke dalam tandon BBM melalui celah atau penutup tandon yang tidak rapat. Curah hujan tinggi yang melanda wilayah Lamongan dalam beberapa hari terakhir disebut berpotensi menjadi faktor pemicu.
Air yang masuk ke tandon dapat mengendap di dasar karena memiliki massa jenis lebih berat dibandingkan BBM. Ketika BBM disalurkan ke kendaraan, endapan air ini ikut terpompa dan masuk ke tangki kendaraan, menyebabkan gangguan pada sistem pembakaran mesin.
Konsumen Terima Ganti Rugi
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihak SPBU Babat menyatakan telah memberikan ganti rugi kepada sejumlah konsumen yang kendaraannya mengalami kerusakan. Sedikitnya lima pengendara motor dilaporkan telah menerima penggantian biaya perbaikan kendaraan.
Langkah ini diapresiasi oleh sebagian warga, meski masih banyak pengendara lain yang berharap adanya kejelasan lebih lanjut, terutama terkait jaminan kualitas BBM ke depan.
Koordinasi dengan Pertamina
Dalam proses penyelidikan, Polres Lamongan juga berkoordinasi dengan Pertamina Patra Niaga wilayah Surabaya. Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan rantai distribusi BBM, standar operasional SPBU, serta kemungkinan adanya faktor teknis lain dalam sistem penyimpanan.
Pihak Pertamina menegaskan bahwa kualitas BBM yang keluar dari depot telah melalui proses pengawasan ketat. Namun, kondisi di lapangan seperti tandon SPBU tetap menjadi faktor krusial yang harus dijaga secara rutin.
Dampak Luas dan Pelajaran Penting
Kasus dugaan BBM bercampur air di Lamongan menjadi pengingat penting bagi semua pihak tentang vitalnya pengawasan kualitas BBM. Bagi masyarakat, insiden ini bukan hanya soal kendaraan mogok, tetapi juga menyangkut kepercayaan terhadap layanan publik yang bersentuhan langsung dengan kebutuhan sehari-hari.
Bagi pengelola SPBU, peristiwa ini menegaskan pentingnya perawatan tandon secara berkala, terutama di musim hujan. Sementara bagi aparat dan regulator, pengawasan rutin dan respons cepat menjadi kunci mencegah keresahan publik yang lebih luas.
Imbauan kepada Masyarakat
Polres Lamongan mengimbau masyarakat yang merasa kendaraannya mengalami gangguan usai mengisi BBM di SPBU Babat untuk segera melapor. Laporan masyarakat akan menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan dan penentuan langkah lanjutan.
Selain itu, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi agar tidak menimbulkan kepanikan berlebihan.
Kesimpulan
Insiden kendaraan mogok akibat dugaan BBM bercampur air di SPBU Babat Lamongan menjadi sorotan serius di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat jelang akhir tahun. Meski indikasi awal menunjukkan adanya air di tandon BBM, kepastian penyebab masih menunggu hasil uji laboratorium.
Langkah cepat penghentian sementara penjualan Pertalite, penyelidikan kepolisian, serta pemberian ganti rugi menjadi upaya awal meredam dampak. Ke depan, penguatan pengawasan dan transparansi informasi menjadi kunci agar kejadian serupa tidak terulang dan kepercayaan publik tetap terjaga.
Baca Juga : Pesan Terakhir Antasari Azhar Sebelum Meninggal Dunia
Jangan Lewatkan Info Penting Dari : rumahjurnal

