Nafa Urbach Menanggapi Kritik Curhat Macet & Tunjangan Dewan

beritagram – Artis sekaligus penyanyi Nafa Urbach kembali menjadi sorotan publik usai memberikan tanggapan terkait curhatan salah seorang anggota dewan yang mengeluhkan kemacetan di Jakarta sekaligus menyinggung soal tunjangan fasilitas. Komentarnya yang diunggah lewat media sosial langsung memicu diskusi hangat di kalangan warganet.

Curhat Anggota Dewan Jadi Polemik

Beberapa hari terakhir, publik ramai membicarakan pernyataan seorang anggota DPR yang mengaku kesulitan menghadapi macet Jakarta meski sudah mendapatkan tunjangan kendaraan. Curhat itu memancing reaksi beragam. Sebagian menilai hal tersebut tidak pantas diungkapkan di ruang publik, mengingat kondisi masyarakat biasa yang harus menghadapi macet tanpa fasilitas tambahan.

Kritik pun bermunculan dari berbagai kalangan, termasuk selebritas. Salah satunya datang dari Nafa Urbach yang dikenal cukup vokal menyoroti isu sosial.

Nafa Soroti Empati Pejabat

Dalam unggahan Instagram pribadinya, Nafa menekankan pentingnya pejabat memiliki empati terhadap masyarakat. Ia menilai, curhat soal macet tidak seharusnya dikaitkan dengan tunjangan, sebab hal itu bisa melukai perasaan publik yang tidak memiliki privilege serupa.

“Macet itu memang sudah jadi masalah lama di Jakarta. Kalau rakyat biasa bisa sabar menghadapi tanpa fasilitas, seharusnya pejabat juga bisa lebih bijak menanggapi,” tulis Nafa.

Unggahan tersebut mendapat respons luas. Banyak netizen mendukung pandangan Nafa, menyebut keberaniannya menyuarakan keresahan masyarakat patut diapresiasi.

Respons Warganet

Komentar Nafa langsung dibanjiri dukungan. Beberapa pengikutnya menyatakan bahwa artis itu mewakili suara publik yang kerap merasa jauh dari pejabat.

“Terima kasih sudah berani bersuara, Mbak Nafa. Kadang rakyat kecil suka bingung kenapa pejabat bisa mengeluh soal hal yang juga kami alami tiap hari,” tulis salah seorang netizen.

Namun, ada pula yang menilai tanggapan Nafa terlalu keras. Mereka berpendapat bahwa pejabat juga manusia yang wajar mengungkapkan keluhan. Meski begitu, suara dukungan tetap lebih dominan.

Bukan Pertama Kali Angkat Isu Publik

Ini bukan kali pertama Nafa Urbach mengomentari persoalan sosial-politik. Sebelumnya, ia juga pernah menyinggung janji-janji dewan yang dinilai sering tidak terealisasi. Gaya komunikasinya yang lugas membuat Nafa kerap menjadi perhatian media.

Pengamat komunikasi publik, Ade Putra, menilai apa yang dilakukan Nafa mencerminkan fenomena baru di mana figur publik tidak hanya berperan di dunia hiburan, tetapi juga turut mengawal isu-isu masyarakat. “Kehadiran selebritas dalam diskusi publik bisa memperluas jangkauan pesan. Meski begitu, tetap diperlukan kehati-hatian agar kritik tidak berubah menjadi sensasi semata,” ujarnya.

Isu Kemacetan Tak Kunjung Usai

Kemacetan di Jakarta memang sudah menjadi problem klasik. Berbagai kebijakan transportasi massal telah diupayakan pemerintah, namun pertumbuhan kendaraan pribadi masih tinggi. Dalam situasi ini, komentar pejabat soal macet kerap dinilai sensitif, apalagi jika dikaitkan dengan tunjangan.

Pernyataan Nafa Urbach pun kembali menegaskan betapa pentingnya pejabat publik memilih kata-kata dengan hati-hati, terlebih di era media sosial yang membuat setiap ucapan bisa menjadi viral dalam hitungan menit.

You may also like...