Prabowo Gelar Rapat Siang-Malam di Hambalang bersama Para Menteri, Ini Agenda Strategis yang Dibahas
beritagram.web.id Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat maraton bersama sejumlah tokoh penting Kabinet Merah Putih di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor. Rapat tersebut berlangsung sejak siang hingga malam dan melibatkan para menteri serta pejabat tinggi negara. Pertemuan itu menjadi sorotan karena membahas isu-isu strategis yang menyangkut sektor kehutanan, pertambangan, dan penegakan hukum.
Sejumlah nama penting hadir dalam agenda tersebut. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya termasuk di antara peserta rapat. Selain itu, turut hadir Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa isu yang dibahas memiliki cakupan luas dan membutuhkan koordinasi antarinstansi pada tingkat tertinggi.
Pertemuan ini didokumentasikan oleh Sekretariat Kabinet melalui akun Instagram resmi mereka, yang menjelaskan bahwa rapat tersebut berfokus pada agenda-agenda besar yang saat ini menjadi perhatian utama pemerintah.
Penertiban Kawasan Hutan dan Evaluasi Kinerja Satgas
Agenda pertama yang menjadi perhatian Presiden Prabowo adalah laporan terbaru Satgas Penertiban Kawasan Hutan. Satgas ini dibentuk untuk menangani berbagai persoalan yang berkaitan dengan penguasaan, penggunaan, dan pengelolaan kawasan hutan yang tidak sesuai aturan. Dalam rapat tersebut, para menteri menyampaikan evaluasi kinerja sekaligus rencana tindak lanjut dari operasi-operasi yang sudah dilakukan.
Presiden meminta informasi rinci mengenai wilayah prioritas, temuan di lapangan, serta hambatan yang dihadapi dalam proses penertiban. Prabowo menekankan pentingnya konsistensi dalam menjaga kawasan hutan negara. Ia mendorong Satgas untuk lebih tegas dalam menghentikan aktivitas ilegal, termasuk penebangan liar dan pengubahan fungsi kawasan yang melanggar aturan.
Rapat juga menyoroti pentingnya memperkuat koordinasi antarkementerian agar upaya penertiban tidak berjalan parsial. Prabowo mengingatkan bahwa perlindungan kawasan hutan bukan hanya urusan ESDM atau KLHK, tetapi juga menyangkut aparat penegak hukum dan lembaga pertahanan.
Pembahasan Tambang Ilegal dan Penanganan Area Sulit Dijangkau
Isu kedua yang menjadi fokus utama adalah penertiban kawasan pertambangan, terutama tambang ilegal yang semakin meluas di beberapa wilayah. Menurut laporan yang disampaikan, sejumlah area pertambangan ilegal sudah beroperasi bertahun-tahun dan menyulitkan aparat untuk masuk. Situasi tersebut membuat negara mengalami kerugian yang tidak kecil.
Presiden ingin memastikan bahwa setiap aktivitas pertambangan sesuai dengan perizinan yang berlaku. Dalam rapat tersebut, ia meminta agar ada pendekatan lintas sektor untuk menertibkan area yang sulit dijangkau, termasuk penggunaan dukungan teknologi, koordinasi aparat, dan langkah taktis jika diperlukan.
Bahlil Lahadalia menyampaikan beberapa temuan terbaru mengenai tambang yang tidak memiliki izin resmi, termasuk bukti penyalahgunaan lahan serta kerusakan lingkungan yang terjadi akibat operasi ilegal. Para pejabat lain juga memberikan masukan terkait tantangan penegakan hukum di lapangan.
Prabowo menekankan bahwa negara harus hadir di setiap kawasan yang selama ini lemah pengawasan. Ia meminta seluruh instansi terkait untuk memperkuat sistem pengawasan dan melakukan langkah korektif secepat mungkin.
Konsolidasi Penegakan Hukum atas Pelanggaran SDA
Isu ketiga yang dibahas dalam rapat adalah langkah hukum untuk menangani pelanggaran di sektor kehutanan dan pertambangan. Jaksa Agung dan Kapolri memberikan paparan mengenai proses penyidikan terhadap pelaku penjarahan sumber daya alam. Banyak kasus yang melibatkan jaringan besar sehingga membutuhkan kolaborasi lintas lembaga.
Presiden menegaskan bahwa tidak boleh ada kompromi terhadap pelanggaran yang merugikan negara. Ia ingin agar seluruh proses hukum berjalan transparan dan berpihak pada kepentingan publik. Prabowo meminta agar aparat mengejar aktor utama, bukan hanya pekerja lapangan, sehingga kerusakan sumber daya alam dapat dihentikan sampai ke akarnya.
Rapat juga membahas bagaimana mempercepat proses hukum agar tidak ada kasus yang mengendap. Menurut Prabowo, kecepatan dan ketegasan menjadi kunci agar pelaku tidak mengulangi tindakannya dan masyarakat melihat bahwa negara hadir untuk melindungi kekayaan alam.
Komitmen Prabowo Menjalankan Amanat Konstitusi
Dalam rapat tersebut, Prabowo kembali mengingatkan pentingnya amanat Pasal 33 UUD 1945. Ia menekankan bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya harus dikuasai negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Prinsip ini menjadi dasar pemerintah untuk menindak tegas segala aktivitas ilegal di sektor kehutanan dan pertambangan.
Prabowo menegaskan komitmennya untuk menjaga sumber daya alam Indonesia agar tidak dikuasai oleh kelompok tertentu secara tidak sah. Baginya, pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan dengan adil, transparan, dan berpihak pada masyarakat luas.
Ia juga meminta agar seluruh kementerian dan lembaga terus memperkuat tata kelola yang bersih. Tanpa itu, kerusakan lingkungan akan makin meluas dan penerimaan negara dari sektor sumber daya alam tidak akan maksimal.

Cek Juga Artikel Dari Platform rumahjurnal.online
